Minhatur Rabbaniah | Bait 1 - 9
بـسـم الله الـرحـمـن الـرحـيـم
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan Taufiq
kepada paling utamanya makhluk karena ilmu dan Taqwa
Sehingga hatinya memiliki niat karena Allah
Karena keagungan dzatnya Allah hati tidak bisa menjangkau Allah
Kemudian hati tersebut disisipkan makna Dlomir Sya’n
Lalu Dlomir Sya’n diterangkan di kedai Khamr dengan senandungan suara gitar
Kemudian Sholawat serta Salam yang pantas
Semoga tercurahkan kepada nabi paling Fashihnya makhluk
Yakni Muhammad keluarga dan sahabat-sahabatnya
Yaitu orang-orang yang menegakkan [mengajarkan] Al Qur’an dengan I’rob
Setelahnya, perlu kalian ketahui bahwa tatkala kepuasan
Dirasakan oleh banyak orang atas Kalam yang Mukhtashor
Dan benar-benar sangat ditekankan
Kepada orang-orang untuk melindungi lisan bangsa Arab
Agar supaya mereka bisa memahami makna-makna Al Qur’an
Dan Hadis yang halus makna-maknanya
Nahwu adalah awal yang paling utama untuk dipelajari
Karena Kalam tanpa Nahwu tidak akan bisa dipahami
(الـحـمد للـه)
Mushonif mengawalinya dengan Jumlah Ismiyah karena Iqtida’ [ikut] dengan Al Qur’an yang agung
(الذي قـد وفـقـا)
Dengan Alif Isyba’ [untuk memanjangkan nada]
Taufiq adalah penciptaan ketaatan pada seorang hamba dan kemudahan menuju jalan kebaikan
(للـعـلـم)
Maksudnya ilmu Syariat; sepertihalnya ilmu Tafsir, Hadis dan semacamnya
(وللـتـقـى)
Taqwa adalah melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan
(حـتـى نـحـت قـلـوبـهـم)
Artinya; hati makhluknya yang paling utama [Nabi Muhammad].
Dlomirnya dijama’kan untuk menjaga makna yang dimaksud, yaitu jenisnya [manusia]
(لـنـحـوه)
Karena Allah Ta’ala dengan cara mendekatkan diri kepadanya; baik Dzohir maupun Batin
(فـمـن عـظـيـم شـأنـه)
Dikarenakan dzatnya Allah yang maha agung
(لـم تـحـوه)
Maksudnya; hatinya tidak bisa menjangkau Allah, karena (tingkatan) hamba mustahil untuk bisa mencakup dzatnya Allah Ta’ala. Allah berfirman
لاَ تُـدرِكُـهُ الأَبـصَـارُ وَهُـوَ يُـدرِكُ الأَبـصَـارَ وَهَـوَ اللَّـطِـيـفُ الـخَـبِـيـرُ
(فـأشـربـت مـعـنـى ضـمـيـر الـشـان)
Artinya; Allah memasukkan hatinya dan terselip rasa senang dengan Dlomir Sya’n sebagaimana pakaian yang dicelupkan kedalam pewarna (sehingga memiliki warna dan sedap dipandang), mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengerti sejatinya Allah.
Yang dimaksud dengan Dlomir Sya’n adalah yang disebutkan dalam Firman Allah Ta’ala;
فَـاعْـلَـمْ أنَّـهُ لآ إلَـهَ إلاَّ اللهُ
Dlomir yang terkandung dalam ayat (diatas) adalah Dlomir Sya’n yang artinya adalah kalimat Tauhid
(فـأعـربـت)
Kemudian Dlomir Sya’n tersebut dijelaskan
(فـي الـحـان)
Di toko-toko Khamr
(بـالألـحـان)
ألـحـان adalah suara suara gitar
Yang dimaksud toko Khamr disini [kitab ini] adalah Maqom Mahabbah [Cinta mati hingga kehilangan akal] atau (Maqom) senantiasa (merasakan) hadirnya tuhan yangmana mereka seakan-akan masuk ke dalam toko Khamr dengan minuman yang disegel, lalu menyingkap segala rahasia alam yang tersimpan
(لائـق)
Maksudnya layak bagi nabi
(أفـصـح الـخـلائـق)
Karena ada sabda nabi (berbunyi);
أنَـا أفـصـحُ مـنْ نَـطَـقَ بِـالـضاد بَـيـدَ أنِّـي مِـنْ قُـرَيـشٍ
(مـن أتـقـنـوا الـقـرآن)
Maksudnya orang-orang yang menegakkan Al Qur’an
(بـالإعـراب)
Disebabkan I’rob, karena andaikata tidak ada I’rob; niscaya makna yang dimaksud tidak akan bisa dimengerti
(وبـعـد)
Maksudnya; setelah keterangan (diatas) yang sudah lewat seperti Basmalah dan seterusnya
(أنـه)
Maksudnya; faktanya
(لـمـا اقـتـصـر)
Jawab Syaratnya akan muncul pada uraian نـظـمـتـهـا dan seterusnya
(جـل الـورى)
Kebanyakan manusia
(الـمـخـتـصـر)
Mukhtashor adalah karya tulis yang sedikit lafadnya tapi banyak maknanya
(الدقـيـقـة الـمـعـانـي)
Makna-maknanya samar / belum jelas makna-maknanya
(والـنـحـو)
Faktanya bahwa; Nahwu adalah pengetahuan dasar-dasar untuk mengetahui status akhir kalimat; I’rob dan bentuknya. Dan hukumnya ilmu Nahwu adalah Wajib Kifayah
(أولـى)
Lebih berhak
(إذ الـكلام)
Dikarenakan Kalam
- إذ bermakna ‘karena’
(لـن يـفـهـمـا)
Dengan Alif Isyba’
Maksudnya makna suatu Kalam tidak akan bisa dipahami, dan dikarenakan alasan ini para cendekiawan [ulama] sepakat bahwa ilmu Nahwu merupakan perantara menuju ilmu-ilmu yang lain; lebih-lebih ilmu Tafsir dan Hadis.
Karena seseorang tidak diperbolehkan berkata tentang Kalam Allah [Al Qur’an] dan Rasulnya [Hadis] sampai orang tersebut menguasai Bahasa Arab
Wallahua’lam
Post a Comment for "Minhatur Rabbaniah | Bait 1 - 9"
Mohon berkomentar dengan sopan dan santun
Terima kasih