Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iklan Navigasi Header

Jurmiyah | part 20

 بسم الله الرحمن الرحيم
Bab menerangkan Athof
Bab menerangkan Athof

Yang dimaksud adalah Athof Nasaq; yaitu lafad yang diantaranya dan Matbu’nya ditengah tengahi oleh salah satu huruf huruf Athof yang akan dipaparkan.

Huruf huruf Athof ada 10; yaitu :
1. واو; contoh
جاء زيدٌ وعمرٌو

Lafad جاء adalah Fi’il Madli

زيدٌ adalah Fail yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
Huruf Wawu adalah huruf Athof

عمرٌو adalah Ma’thuf [lafad yang diathofkan] dari زيدٌ yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak 

Ma’thuf mengikuti Ma’thuf Alaih dari sisi I’robnya; baik Rofa’ atau yang lain [Nashob dan Jer]

جاء زيدٌ وعمرٌو


2. فاء; contoh
جاء زيدٌ فـعمرٌو

Lafad عمرٌو diathofkan kepada lafad زيدٌ yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak

3. ثم ; contoh
جاء زيدٌ ثـمّ عمرٌو

4. أو ; contoh
جاء زيدٌ أو عمرٌو

5. أم ; contoh
أجاء زيدٌ أم عمرٌو

6. إما ; contoh
{فَإمَّـا مَـنًّـا بَـعدُ وَ إمَّـا فِـدَاءً}

Uraian فِـدَاءً diathofkan pada مَـنًّـا, yang mengathofkan adalah huruf Wawu yang masuk pada إمَّـا. Lafad إمَّـا dibarengkan dengan huruf Wawu untuk menunjukkan makna pembagian dan pemilihan.

Mushonif sehaluan dengan pendapat yang mengatakan bahwa إمَّـا lah yang mengathofkan; namun (pendapat ini) Dloif, pendapat yang unggul mengatakan bahwa yang mengathofkan adalah huruf Wawu

7. بل ; contoh
ما جاء زيدٌ بَـلْ عمرٌو

8. لا ; contoh
جاء زيدٌ لا عمرٌو

9. لكن ; contoh
ما جاء زيدٌ لكنْ عمرٌو

10. حـتى pada beberapa kasus; ‘beberapa kasus’ itu adalah lafad yang lafad setelahnya adalah bagian dari lafad sebelumnya; contoh

أكـلـتُ الـسَّـمَـكَـةَ حتـى رَأسَـهَـا [Saya makan ikan sampai kepalanya]

Lafad حتـى adalah huruf yang mengathofkan

رَأسَ dima’thufkan pada lafad الـسَّـمَـكَـةَ yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak, هَـا adalah Mudlof Ilaih

I’rob lafad lafad sisanya sudah jelas [tidak perlu dipaparkan lagi]

Apabila 10 huruf tersebut diathofkan pada Isim yang dirofa’kan; maka dirofa’kan seperti contoh sebelumnya atau diathofkan pada Isim yang dinashobkan; maka dinashobkan atau diathofkan pada Isim yang dijerkan; maka dijerkan; atau diathofkan pada Isim yang dijazemkan; contoh

قام زيدٌ وَعَـمرٌو

رأيـتُ زيدًا و عمرًا

مررتُ بـزيدٍ وعمرِو

I’robnya sudah jelas

Contoh pengathofan pada kalimat Fi’il;
زيدٌ يَـقومُ وَ يـقـعُـدُ

لـن يـقـومَ وَ يـقـعـدَ

زيدٌ لـم يـقـمْ و لم يـقـعـدْ

Contoh yang pertama dirofa’kan, contoh yang kedua dinashobkan dan contoh yang ketiga dijazemkan.

Bab menjelaskan Taukid
Bab menjelaskan Taukid

Yaitu lafad yang mengikuti dan merofa’kan karena adanya suatu kemungkinan / ambigu, jadi jika kalian berkata;
جاء زيدٌ

Kemungkinan yang yang dibicarakan mengira-ngirakan Mudlof, pengkira-kiraannya adalah
جاء كتاب زيدٍ atau رسولُـه

Namun bila kalian berkata;
جاء زيدٌ نفسُـه

Maka, keambiguanpun bisa hilang. Dan apabila kalian berkata;
جاء الـقومُ

Maka bisa kemungkinan yang datang adalah sebagian kaum (saja); tapi jika kalian mengatakan;
جاء الـقـومُ كـلُّـهـم

Maka ketidakjelasanpun bisa hilang [karena maksudnya adalah semua kaum datang; bukan hanya beberapa saja]


Taukid adalah lafad yang mengikuti Muakkad [lafad yang diperkuat] dalam segi kerofa’an; contoh
جاء زيدٌ نفسُـه

Lafad زيدٌ adalah Fail

نفسُـه adalah penguat lafad زيدٌ

Taukidnya lafad yang dirofa’kan (statusnya) dirofa’kan (juga)


Kenashoban; contoh
رأيـتُ زيدًا نفـسَـه

Lafad زيدًا adalah Maf’ul

نفـسَـه adalah penguat lafad زيدًا

Taukidnya lafad yang dinashobkan (statusnya) dinashobkan (juga)


Kejeran; contoh
مررتُ بـزيدٍ نـفـسِـهِ

Lafad زيد dijerkan oleh huruf Ba’

نـفـسِـهِ adalah penguat lafad زيد 

Taukidnya lafad yang dijerkan (statusnya) dijerkan (juga)

Dan kema’rifatannya sebagaimana contoh contoh yang telah kalian lihat.

Dan Mushonif tidak mengatakan ‘segi kenakirohannya’ karena semua lafad lafad Taukid adalah Isim isim Ma’rifat; sehingga Isim Nakiroh tidak boleh diikutkan.

Namun ulama ulama Kufah memperbolehkan hal tersebut; contoh
صُـمـتُ شَـهـرًا كُـلَّـهُ

Jadi mereka menjadikan lafad كُـلَّـهُ sebagai penguatnya lafad شَـهـرًا, dan para ulama tidak mengharuskan kecocokannya dalam segi kenakirohan


Lafad lafad Taukid sudah diketahui; yaitu

نفس .1; bermakna Dzat / hakikat contoh
جاء زيد نـفـسـه

عـيـن .2; bermakna Dzat / hakikatnya juga contoh
جاء زيدٌ عـيـنُـهُ

كـل .3; contoh
جاء الـقـومُ كـلُّـهـم

Lafad الـقـومُ adalah Fail

كـلُّ adalah penguat lafad الـقـومُ 

ه adalah Mudlof Ilaihnya

Huruf Mimnya adalah tanda Jamak

أجمـع .4; contoh
جاء الـقـومُ أجـمـعُ

Lafad أجـمـعُ adalah penguat lafad الـقـومُ yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
5. Lafad lafad yang mengikuti أجمع yaitu أكتـع أبـتـع أبـصـع
5. Lafad lafad yang mengikuti أجمع yaitu أكتـع أبـتـع أبـصـع

Lafad lafad ini distatuskan sebagai penguat karena ikut lafad أجـمـعُ; contoh

جاء الـقـومُ أجـمعـون أكـتـعـون أبـتـعـون أبـصـعـون

I’robnya :
Lafad جاء adalah Fi’il Madli

الـقـومُ adalah Fail yang dirofa’kan dengan Dlommah

أجـمعـون adalah penguatnya lafad الـقـومُ yang dirofa’kan dengan Wawu; karena lafad أجـمعـون adalah Jamak Mudzakkar Salim, sedangkan huruf Nunnya adalah gantian dari Tanwin pada Isim Mufrod

أكـتـعـون adalah penguat ke 2

أبـتـعـون adalah penguat ke 3

أبـصـعـون adalah penguat ke 4

I’robnya sama dengan lafad sebelumnya, lafad lafad tersebut digunakan untuk menambah penguatan dan melebih lebihkan. Dan semuanya bermakna أجـمعـون, karena lafad أكتـع diambil dari perkataan orang orang Arab;

تـكتـع الـجـلد maksudnya اجـتـمـع [berkumpul]

أبـتـع diambil dari بـتـع; yaitu panjangnya badan, (karena) suatu kaum jika berkumpul; maka (seakan akan) badan badannya memanjang; sehingga orang orang Arab menggunakannya sebagai kinayah dari berkumpulnya sesuatu

أبـصـع dikutip dari بصع; yaitu kumpulan urat otot; sehingga bermakna أجمع. Tatkala ketiga lafad (diatas) ini biasanya hanya diletakkan setelah أجمع, maka lafad lafad tersebut dinamakan dengan ‘lafad lafad yang mengikuti أجمع’.

Contoh 
قام زيدٌ نـفـسُـه

Lafad زيدٌ adalah Fail

نـفـسُ adalah penguatnya lafad زيدٌ

ه adalah Mudlof Ilaihnya

رأيـتُ الـقـومَ كُـلَّـهـم

Lafad الـقـومَ adalah Maf’ul Bihnya رأيـتُ 

كُـلَّ adalah penguatnya lafad الـقـومَ

ه adalah Mudlof Ilaihnya

Dan huruf Mimnya adalah tanda Jamak

مررتُ بـالـقـومِ أجـمعِـيـن

Lafad الـقـومِ dijerkan dengan huruf Ba’

أجـمعِـيـن adalah penguatnya lafad الـقـومِ yang dijerkan dengan huruf Ya’; karena lafad tersebut adalah Jamak Mudzakkar Salim, sementara huruf Nunnya adalah gantian dari Tanwin pada Isim Mufrod

Wallahua’lam

Post a Comment for "Jurmiyah | part 20"