Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iklan Navigasi Header

Ta'lim Muta'alim | Fasl Tentang Niat di Tengah Proses Belajar

 بسم الله الرحمن الرحيم

Fasl Tentang Niat di Tengah Proses Belajar

    Kemudian seorang murid harus niat di masa mendalami suatu ilmu, karena niat merupakan inti dalam segala hal. Nabi SAW bersabda :

إنـمـا الأعمال بالـنـيـات

Dan diriwayatkan dari Rasulullah SAW (yang artinya) :

    "Berapa banyak amal perbuatan yang berupa amalan duniawi menjadi amalan akhirat karena niat yang baik, berapa banyak amalan yang kelihatannya seperti amalan akhirat menjadi amalan duniawi karena niat yang buruk."

    Hendaknya dengan mencari ilmu seorang murid berniat (memperoleh) ridho Allah, rumah (bekal) akhirat, membasmi kebodohan dari diri sendiri dan orang-orang bodoh, menghidupkan agama dan melanggengkan / menjaga keutuhan Islam, sesungguhnya keutuhan Islam itu adalah dengan ilmu. Tidak dianggap sah sikap zuhud dan taqwa yang disertai dengan kebodohan. Syekh Imam Mulia Burhanuddin pemilik kitab 'Al Hidayah' pernah menyenandungkan sebuah Syi'ir sebagian ulama;

فـساد كـبـيـر عالم مـتـهـتـك * وأكـبـر منه جاهل مـتـنـسـك

Merupakan kerusakan parah seorang alim yang lancang * Dan lebih parah darinnya orang bodoh yang pura-pura rajin ibadah

هـمـا فـتـنـة في الـعالـمـيـن عـظـيـمـة * لـمـن بـهـما في ديـنـه يـتـمـسـك

Keduanya fitnah yang besar di alam semesta * Bagi orang yang berpedoman pada keduanya dalam urusan agama

    Dan hendaknya seorang murid berniat mensyukuri nikmat akal serta sehat badan, dan (hendaknya) tidak berniat untuk mencari perhatian orang, mencari materi dunia dan kedudukan disisi penguasa dan lainnya. Muhammad bin Hasan berkata "Andaikan seluruh manusia menjadi budakku, pasti akan kubebaskan mereka dan akan kulepas seluruh hak Wala' (warisan dari budak) mereka".

    Barangsiapa yang menemukan lezatnya ilmu dan mengamalkannya, jarang sekali ia menginginkan apa yang ada pada manusia. Syekh Imam mulia Qiwamuddin Hammad bin Ibrahim bin Ismail Ash-Shafar Al-Anshari menggubah sebuah puisi diktean Abu Hanifah :

من طلب العلم للـمعاد * فاز بفضل من الرشاد

Barangsiapa yang mencari ilmu untuk akhiratnya * Ia akan mendapat banyak petunjuk

فـيـا لـخـسـران طالـبـيـه * لـنـيـل فضل من الـعـباد

Betapa ruginya orang yang mencarinya * Dengan tujuan memperoleh kedudukan dari manusia

    Ya Allah, kecuali jika ia mencari pangkat untuk memerintahkan kebenaran dan melarang kemungkaran, membela kebenaran, memuliakan agama dan bukan untuk dirinya dan keinginannya semata, maka hal tersebut dibolehkan sebatas untuk memerintah kebenaran dan melarang kemungkaran. Seyogyanya seorang murid memikirikannya, karena ia menuntut ilmu dengan usaha yang keras, sehingga jangan sampai ia memalingkan usahanya untuk dunia yang hina, sedikit dan fana.

هي الدنيا أقل من القليل * وعاشـقـها أذل من الذليل

Itulah dunia barang yang paling sedikit dari yang sedikit * Orang yang asik kepadanya lebih hina dari orang hina

تـصـم بـسـحـرها قـوما وتـعـمـى * فـهـم مـتـحـيـرون بـلا دليل

Dengan tipu daya-Nya ia membuat tuli dan membutakan suatu kaum * Mereka dalam keadaan bingung tanpa ada pembimbing / penunjuk

    Hendaknya orang berilmu tidak menghinakan dirinya dengan mengharapkan sesuatu yang (seharusnya) tidak diharapkan, menjaga diri dari hal-hal yang menghinakan ilmu dan pemiliknya, serta bersikap rendah hati. Rendah hati itu diantaranya sombong dan ketercelaan; begitu juga dengan Iffah (menjaga diri dari keharaman) yang bisa diketahui didalam kitab-kitab tentang Akhlak. Syekh Imam Mulia Ruknul Islam yang populer dengan Al-Adib Al-Mukhar (Penyair yang terpilih) menyenandungkan gubahan Syi'ir miliknya :

إن الـتـواضع من خصال الـمـتـقـي * وبـه الـتـقـي إلى الـمـعالـي يـرتـقـي

Sungguh Tawadhu' termasuk sifat orang yang bertakwa * Dengannya seorang yang bertakwa mencapai derajat yang tinggi

ومن الـعـجـائـب عـجـب من هو جاهل * في حاله أهـو الـسـعـيـد أم الـشـقـي

Termasuk yang mengherankan adalah sifat ujubnya orang yang tidak mengetahui * Tentang dirinya apakah ia beruntung atau celaka

أم كيـف يـخــتـم عـمـره أو روحـه * يـوم الـنـوى مـتـسـفـل أو مـرتـقـي

Atau bagaimana umurnya atau ruhnya berakhir * Di hari kematian apa ia orang jatuh atau naik

والـكـبـرياء لـربـنـا صفة بـه * مـخـصـوصـة فـتـجـنـبـنـهـا واتـق

Kesombongan adalah sifat milik tuhan kita * Khusus baginya, maka hindarilah dan jauhilah kesombongan.

    Abu Hanifah r.a. berkata pada teman-temannya "Besarkanlah sorban kalian dan luaskanlah lengan baju kalian!". Beliau mengatakan demikian tidak lain adalah supaya orang tidak merendahkan ilmu dan pemiliknya. Hendaknya seorang murid berusaha mendapatkan surat wasiat yang ditulis oleh Abu Hanifah untuk Yusuf bin Khalid Al-Simti ketika hendak kembali ke keluarganya dan bisa didapatkan oleh orang yang (memang) mau mencarinya.

    Guru kita Syekh Imam Burhanul Aimmah; Ali bin Abu Bakar memerintahkanku untuk menulisnya ketika hendak pulang ke negara dan akupun menulisnya, hendaknya para guru dan mufti mempergunakan wasiat itu dalam menggauli orang lain.

Baca juga : Fasl Tentang Memilih Ilmu, Guru, Rekan dan Berpedomannya

Post a Comment for "Ta'lim Muta'alim | Fasl Tentang Niat di Tengah Proses Belajar"