Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iklan Navigasi Header

Jurmiyah | Part 28

 بسم الله الرحمن الرحيـم
Bab menerangkan لا  Perlu kalian ketahui bahwa لا bisa menashobkan Isim Nakiroh tanpa Tanwin ketika
Bab menerangkan لا

Perlu kalian ketahui bahwa لا bisa menashobkan Isim Nakiroh tanpa Tanwin ketika bertemu langsung dengan Isim Nakirohnya dan لا tidak diulang-ulang. Maksudnya لا yang (berfaidah) menafikan suatu jenis (beramal) menashobkan Isim dan merofa’kan Khobar sepertihalnya إن, namun لا hanya khusus pada Isim Nakiroh, jadi tidak bisa beramal pada Isim Ma’rifat.
Apabila لا masuk pada lafad yang tidak Mudlof atau Syibh Mudlof, maka dimabnikan Fathah. Contoh

لاَ رَجُـلَ فِـي الـدَّار

لاَ adalah lafad yang menafikan suatu jenis yang beramal seperti amalnya إن menashobkan Isim dan merofa’kan Khobar
رَجُـلَ adalah Isimnya لاَ yang dimabnikan Fathah berstatus Nashob
فِـي الـدَّار adalah (susunan) Jer dan Majrur yang berta’alluq dengan lafad yang dibuang sekaligus menjadi Khobar

Jika لاَ masuk pada lafad yang Mudlof atau Syibh Mudlof, maka لاَ beramal menashobkan namun tidak memabnikan. Contoh

لاَ غُـلاَمَ سَـفَـرٍ حَـاضِـرٌ
لا طَـالِـعًـا جَـبَـلاً مَـوجُـودٌ
I’rob contoh kedua:
لا adalah huruf yang menafikan suatu jenis
طَـالِـعًـا adalah Isimnya لا yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
جَـبَـلاً dinashobkan oleh طَـالِـعًـا dengan memberlakukannya [جَـبَـلاً] sebagai Maf’ulnya [طَـالِـعًـا] karena lafad طَـالِـعًـا adalah Isim Fail yang bisa beramal seperti Fi’ilnya
مَـوجُـودٌ adalah Khobarnya لا

Syibh Mudlof adalah lafad yang masih berhubungan, maksudnya masih memiliki hubungan penyempurna maknanya. Baik dirofa’kan contohnya

لا قَـبِـيـحًـا فِـعـلُـهُ مَـمـدُوحٌ

Lafad فِـعـلُـهُ dirofa’kan oleh lafad قَـبِـيـحًـا dengan memberlakukannya sebagai Failnya (قَـبِـيـحًـا)
Dinashobkan contohnya

لاَ طَـالِـعًـا جَـبَـلاً حَـاضِـرٌ

Atau dijerkan dengan huruf (Jer) contohnya

لاَ خَـيـرًا مِـنْ زَيـدٍ عِـنـدَنَـا

Lafad مِـنْ زَيـدٍ adalah (susunan) Jer dan Majrur yang berta’alluq dengan lafad خَـيـرًا

Jika لا tidak bertemu langsung dengan Isim Nakirohnya, maka harus I’rob Rofa’ dan لا harus diulang. Contoh

لا فِـي الدَّارِ رَجُـلٌ وَلاَ امـرَأَةٌ

لا adalah lafad yang menafikan suatu jenis yang Mulgha tidak memiliki pengamalan
فِـي الدَّار adalah Jer dan Majrur yang berta’alluq dengan lafad yang dibuang; sekaligus menjadi Khobar yang didahulukan
رَجُـلٌ adalah Mubtada’ yang diakhirkan
امـرَأَةٌ diathofkan [diikutkan hukumnya] pada lafad رَجُـلٌ
Apabila لا diulang-ulang, maka boleh i’mal [beramal] atau Ilgho’ [tidak beramal]. Artinya bila لا masuk pada Isim Nakiroh, bertemu langsung dan diulang-ulang maka bisa I’mal sepertihalnya pengamalannya إن dan (boleh) Ilgho’ sehingga lafad setelah لا menjadi Mubtada’ dan Khobar.

Kalau mau kalian bisa baca;
لاَ رَجُـلَ فِـي الـدَّارِ وَلاَ امـرَأَةَ

Dengan dibaca Fathah رَجُـلَ dan امـرَأَةَ dengan mengamalkan لاَ dan keduanya [رَجُـلَ dan امـرَأَةَ] menjadi Isimnya لاَ

Kalau mau kalian bisa baca;

لا رَجُـلٌ في الدار ولاَ امـرَأَةٌ

Dibaca Rofa’ رَجُـلٌ dan امـرَأَةٌ dengan meng-ilgho’kan لا dan lafad setelahnya dijadikan Mubtada’
Pada kedua contoh (diatas) ini terdapat banyak opsi yang dijabarkan didalam kitab-kitab yang diperluas pembahasannya [kitab besar].

Bab Munada Munada ada 5 macam :
Bab Munada
Munada ada 5 macam :
1. Mufrod Alam
2. Nakiroh Maqshudah
3. Nakiroh Ghoiru Maqshudah
4. Mudlof
5. Serupa dengan Mudlof

Maksudnya Munada terbagi menjadi 5 pembagian : (1) Mufrod Alam; maksudnya tidak berupa Mudlof dan tidak serupa dengan Mudlof. Contoh

زيـدٌ
عَـمـرٌو
(2) Nakiroh Maqshudah, contohnya

رَجُـلٌ
امـرَأَةٌ
Jika yang dimaksud adalah orang tertentu

(3) Nakiroh Ghoiru Maqshudah, contohnya

رجل

Bila yang dimaksud bukan orang tertentu, seperti ucapan orang buta;

يَـا رَجُـلاً خُـذْ بِـيَـدِيْ

(4) Mudlof, seperti

غُـلاَمَ زيدٍ
(5) Serupa dengan Mudlof, seperti

يَـا طَـالِـعًـا جَـبَـلاً

Adapun Mufrod Alam dan Nakiroh Maqshudah, keduanya (hukumnya) dimabnikan Dlommah tanpa Tanwin. Contoh

يَـا زَيـدُ
يَـا رَجُـلُ

يَـا adalah huruf Nida’ [untuk memanggil]
زَيـدُ adalah Munada [orang yang dipanggil] yang dimabnikan Dlommah berstatus Nashob
Dan contoh lainnya adalah رَجُـلُ

Munada (berbentuk) Mutsanna / Tasniah dimabnikan dengan Alif dan (Munada berbentuk) Jama’ Mudzakkar Salim dimabnikan dengan Wawu, contoh

يَـا زَيـدَانِ
يَـا زَيـدُونَ

Kesimpulannya, kedua contoh (diatas{Mutsanna dan Jama’ Mudzakkar}) dimabnikan sesuai alamat Rofa’nya.

Tiga sisanya dinashobkan; bukan yang lain [bukan Rofa’, Jer ataupun Jazem]. Contoh

يَـا رَجُـلاً خُـذْ بِـيَـدِيْ
يَـا غُـلاَمَ زَيـدٍ
يَـا طَـالِـعًـا جَـبَـلاً

Masing-masing dari ketiga contoh (diatas) adalah Munada yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak. Lafad زَيـدٍ disandarkan pada lafad غُـلاَمَ, sedangkan lafad جَـبَـلاً adalah Maf’ulnya lafad طَـالِـعًـا

Wallahua’lam

Post a Comment for "Jurmiyah | Part 28"