Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iklan Navigasi Header

Minhatur Rabbaniah | Bait 23 - 26

 بـسـم الله الـرحـمـن الـرحـيـم
Isim dengan Tanwin dan Jer dapat diketahui Huruf Jer dan dengan Al
Isim dengan Tanwin dan Jer dapat diketahui
Huruf Jer dan dengan Al

Fi’il bisa dikenali dengan قـد dan س
Ta’ Ta’nis beserta penyukunannya

Ta’nya فـعلـت secara mutlak seperti جـئـت لـي
Nun dan Ya’ pada lafad افـعـلـن  dan افـعـلـي

Sedangkan Huruf tidak layak memiliki tanda
Melainkan tidak menerima tanda

(بالـتـنـويـن)
Contohnya
زيـدٌ

Lafad tersebut adalah kalimat Isim karena adanya Tanwin di akhirnya. Pembagiannya;

(Pertama) Tanwin Tamkin yaitu Tanwin yang terdapat pada Isim-isim Mu’rob; kecuali Jama’ Muannast Salim. Seperti

زيـدٌ
رجلٌ

(Kedua) Tanwin Tankir yaitu Tanwin yang terdapat pada Isim-isim Mabni untuk membedakan antara kema’rifatan dan kenakirohannya.

Jadi Isim yang ditanwin adalah Nakiroh, sedangkan yang tidak ditanwin adalah Ma’rifat. Dan (Tanwin ini) berlaku pada bab Isim Fi’il secara Sima’i seperti

صـه bermakna اسـكـت (Diamlah)

Dan secara Qiyas pada ‘Alam [nama orang] yang diakhiri dengan ويـه seperti

سـيـبـويـه

* Sima’i = hanya berlaku pada beberapa contoh dan tidak bisa dijadikan kaidah untuk contoh-contoh yang lain
* Qiyasi = bisa berlaku pada beberapa contoh dan bisa dijadikan kaidah untuk contoh lainnya

(Ketiga) Tanwin Muqabalah yaitu Tanwin yang terdapat pada Jama’ Muannas Salim. Contohnya
مـسـلـمـاتٌ

Karena Tanwin (tersebut) untuk membandingi Nun pada Jama’ Mudzakkar Salim

(Keempat) Tanwin ‘Iwadl [gantian] terdiri dari 3 Klasifikasi :

1. ‘Iwadl dari Jumlah; yaitu Tanwin yang terdapat pada lafad إذ sebagai gantian dari Jumlah setelahnya. Contohnya

وَأنْـتُـمْ حِـيـنَـئِـذٍ تَـنـظُـرُونَ

Asalnya

وأنـتـم حـيـنـئـذْ بـلـغـت الـروح الـحـلـقـوم تـنـظـرون


2. ‘Iwadl dari Isim; yaitu Tanwin yang terdapat pada lafad كل sebagai gantian dari lafad yang disandarkan pada lafad كل tersebut. Seperti firman Allah Ta’ala :

قُـلْ كُـلٌّ يَـعْـمَـلُ عَـلَـى شَـاكِـلَـتِـهِ اي كل إنـسـان

3. ‘Iwadl dari huruf; yaitu Tanwin yang terdapat pada lafad جـوار غـواش dan semacamnya dalam (keadaan) status Rofa’ dan Jer. Contohnya

هؤلاء جوار
مـررت بـجـوار

Lalu, Ya’ dibuang dengan Tanwin sebagai gantian dari Ya’ (yang dibuang tadi).

6 macam Tanwin sisanya bisa masuk pada Isim, Fi’il dan Huruf. Dan sebagian ulama telah menadzhomkan macam-macam pada uraian (Nadzhomnya);

أقـسـام تـنـويـنـهـم عـشـر علـيـك بـهـا * فـإن تـقـسـيـمـهـا من خـيـر ما حـرزا
مـكـن وقابـل وعـوض والـمـنـكـر زد * رنـم أو احـك اضـطـرر غال وما هـمـزا

(والـخــفـض)
Contohnya
غلام أحـمـدَ

Lafad أحـمـد adalah kalimat Isim dikarenakan adanya I’rob Jer di akhirnya

(وحـرف خـفـض)
Maksudnya, dengan menerima masuknya huruf Jer pada Isim di awalnya. Contohnya
سـرتُ مـن الـبـصـرةِ إلـى الـكـوفـةِ

(وبـلام وألـف)
Maksudnya, dengan menerima masuknya Al pada Isim diawalnya; baik (berupa) Al Ma’rifat, Zaidah dan Maushulah.

Dan masuknya Al Maushulah pada Fi’il Mudlori’ tidak tertolak pada ucapan seorang penyair :

ما أنـت بالـحـكـم الـتـرضـى حـكـومـتـه * ولا الأصـيـل ولا ذي الـرأي والـجـدل

Dikarenakan (hukumnya) Syadz. Qiyasnya adalah Al Maushulah bisa masuk pada Sifat Shorihah sebagaimana yang telah diutarakan dalam Khulashoh [Alfiyah] :

وصـفـة صـريـحـة صـلـة أل * وكـونـهـا بـمـعـرب الأفـعـال قـلّ

(والـفـعـل مـعـروف بـقـد)
Artinya, yang Harfiah bukan yang Ismiyah. Karena yang Ismiah masuknya pada Isim, kalian bisa katakan (untuk yang Ismiah);
قَـدْ زيد درهـم اي حـسـبـه درهـم (kecukupannya Zaid adalah 1 Dirham)

(والـسـيـن)
Contohnya
سـيـقـول الـسـفـهـاء

Dan yang mirip adalah سـوف dan makna keduanya adalah Tanfis, dan keduanya khusus pada Fi’il Mudlori’

(وتـاء تـأنـيـث مـع الـتـسـكـيـن)
Maksudnya, (penyukunan) yang asli; sekalipun ada Harokatnya. Contoh

قَـالَـتِ اخـرُجْ عَلَـيـهِـنَّ
قَـالَـتَـا أتـيـنـا طـائـعـيـنَ

(وتـا فـعـلـت مـطـلـقـا)
Baik, untuk Mutakallim atau Mukhatab. Yang pertama [Mutakallim] seperti
جـئـتُ لـك

Yang kedua [Mukhatab] seperti yang telah dicontohkan penyair pada uraian
كـجـئــت لـي

(والـنـون)
Baik Khofifah [ringan] ataupun Tsaqilah [berat] serta menunjukkan makna permintaan. Contoh
اضْـرِبَـنْ
اضـرِبَـنَّ

(والـيـاء)
Untuk Mukhotabah serta menunjukkan yang telah disebutkan [permintaan]. Contohnya
اضْـرِبِـيْ يـا هِـنـدُ

(والـحـرف الـخ)
Artinya, tandanya huruf yang membedakannya dengan 2 klasifikasinya [Isim dan Fi’il] adalah tidak menerimanya huruf pada tanda yang terdapat pada Isim dan Fi’il. Seperti
قد
إن
لا
Wallahua’lam

Post a Comment for "Minhatur Rabbaniah | Bait 23 - 26"