Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iklan Navigasi Header

Khutbah Hari Raya Idul Adha

بسم الله الرحمن الرحيم

Masjid Besar Darus Sholah Tegal Besar, Jember

السَّـلَامُ عَلَـيـكُـم وَرَحـمَـةُ اللهِ وَبَـرَكَاتُـهُ اللهُ أَكـبَـرُ 9x اللهُ أَكـبَـرُ كَـبِـيـرًا وَالـحَـمدُ لِلهِ كَـثِـيـرًا وَسُـبـحَـانَ اللهِ بُـكـرَةً

وَأَصِيـلًا لآ إلَـهَ إلاَّ الله وَاللهُ أَكـبَـرُ. اللهُ أَكـبَـرُ وَلِلهِ الـحَـمدُ. الـحَـمدُ لِلهِ أَحـمَـدُهُ سُـبـحَـانَـهُ وَتَـعَـالَى عَلَى نِـعَـمِـهِ 

الـعَـظِـيـمَـةِ. أَشـكُـرُهُ عَلَى قِـسَّـمِـهِ الـمِـدرَارِ. وَأَشـهَـدُ أَن لَا إِلَـهَ إلَّا اللهُ وَحـدَهُ لاَ شَـرِيـكَ لَـهُ. وَأَشـهَدُ أَنَّ مُـحَـمَّـدًا

عَـبـدُهُ وَرَسُـولُهُ. اللهُمَّ صَلِّ وَسَـلِّـمْ وَبَـارِكْ عَلَى مُـحَـمَّـدٍ وَعَـلَى آلِـهِ وَأَصـحَـابِـهِ وَمَـنْ وَالَاهُ, يآ أَيُّـهَـا الـنَّـاسُ اتَّـقُـوا اللهَ 

رَبَّ العَالَـمِـيـنَ. فَالـتَّـقـوَى وَصِـيَّـةُ اللهِ لِلأَوَّلِـيـنَ وَالآخِـرِيـنَ وَشِـعَـارِ وَدِثَـارِ الـمُـتَّـقِـيـنَ.

    Saudara-saudara kaum Muslimin yang dimuliakan oleh Allah SWT.

    Segala puji bagi Allah, puji syukur kami haturkan kepada-Nya karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk bisa merayakan hari raya Idul Adha dengan khusyu' serta khidmat.

    Hadirin yang berbahagia ....

    Idul Adha bisa yang disebut juga dengan Idul Qurban merupakan hari raya besar bagi umat Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah hingga tanggal 13 Dzulhijjah, hari-hari yang menggambarkan betapa besarnya jiwa umat Islam yang beriman serta bertaqwa kepala Allah SWT. Dalam sejarah keislaman terdapat peristiwa besar yang terjadi sebelumnya pada bulan ini dimana Nabiyullah Ibrahim diuji oleh Allah kepatuhannya pada tuhan untuk menyembelih putranya sendiri Ismail, begitu juga dengan Ismail yang diuji untuk bersedia disembelih secara ridho dan ikhlas.

    Dan ternyata keduanya benar-benar melaksanakannya dan berhasil menghadapi ujian tersebut sebagai pembuktian ketaatan mereka pada Allah yang pada akhirnya Allah mengganti perintahnya yang semula Allah perintahkan untuk menyembelih Ismail akhirnya diganti dengan menyembelih kambing sebagai bentuk apresiasi Allah terhadap kedua hambanya ini.

    Ganti berupa seekor kambing itu kelihatannya tidak sebanding dengan pengorbanan nabi Ibrahim dan Ismail, oleh sebab itu Allah mensyariatkan umat Nabi Muhammad perayaan Qurban setiap hari raya Idul Adha seperti sekarang ini. Penyembelihan hewan kurban ini merupakan standar / parameter bagi kita semua, seberapa besarkah kesediaan kita untuk berkurban demi menggapai Ridhonya Allah sementara kita hanya diperintahkan untuk menyembelih binatang; kambing, sapi atau unta tidak dengan mengorbankan anak kita sendiri.

    Allah SWT berfirman dalam Surah Al Hajj ayat 37 :

 لَـن يَـنَـالَ اللهَ لُـحُـومُـهَـا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَكِنْ يَـنَـالُـهُ الـتَّـقـوَى مِـنـكُـمْ

    Artinya :
    "Bahwa Allah SWT tidak akan menerima daging-daging yang menjadi qurban dan tidak pula akan darahnya, melainkan akan menerima taqwanya".

    Saudara-saudara kaum Muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT ...
    
    Dari kutipan ayat diatas bisa kita tangkap banyak Ibroh (pelajaran), diantaranya bahwa hewan-hewan yang disembelih; entah itu kambing, sapi atau unta bukanlah darah atau daging hewan itulah yang diterima oleh Allah, namun ketaatan dan kepatuhan kitalah yang diterima oleh Allah dan ketaatan inilah yang nantinya akan Allah balas dengan pahala yang melimpah.

    Pengorbanan ini merupakan cara Islam mendidik kaum Muslimin agar suapaya bersikap dermawan serta tolong-menolong terhadap sesama manusia dalam rangka bertaqarrub pada Allah. Pengorbanan ini jika kita laksanakan dengan ikhlas semata-mata karena Allah, maka kita akan memperoleh tempat dan derajat yang mulia di sisi Allah SWT.

    Para Hadirin yang dirahmati Allah SWT ....

    Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yangmana artinya berbunyi :

    "Berqurban itu untuk yang melaksanakannya, dibalas oleh Allah dengan pahala tiap-tiap satu helai rambut satu kebajikan".

    Sungguh besar sekali pahala yang dihadiahkan oleh Allah kepada orang-orang yang melaksanakan qurban, maka dari itu marilah kita mantapkan niat untuk gemar berkurban, sebab gemar berkurban sama artinya kita gemar mengumpulkan amal kebaikan sebanyak-banyaknya yang menjadi pemicu ridhonya Allah pada kita semua.

   Hadirin kaum Muslimin yang dimuliakan Allah SWT ....
    
    Kehidupan di dunia ini hanya sementara saja sedangkan kehidupan di Akhirat yang kekal menanti kita semua, maka selagi kita masih diberikan kesehatan dan kemampuan marilah kita manfaatkan dan gunakan kesempatan hidup ini untuk menabung amal kebaikan sebanyak-banyaknya sebagai persiapan bekal kita kelak di Akhirat nanti. Semakin banyak hewan yang kita qurbankan semakin banyak pula pahala yang akan kita panen di Akhirat kelak.

    Dan perlu diingat saudara sesama Muslim hendaknya kita ikhlas melaksanakan qurban ini karena Allah, sebab jika qurban ini dilaksanakan tapi tidak secara ikhlas maka percumalah qurban kita. Oleh sebab itu sebelum ikut berkurban pastikan niat kita sudah dibenahi terlebih dahulu agar mendapatkan Ridho-Nya semata; bukan karena tujuan duniawi.

    Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah .....

    Menyembelih hewan qurban ini memang diperintahkan kepada orang yang berkecukupan, namun kendati demikian hendaknya bagi yang kondisi ekonominya pas-pasan berusaha sekuat mungkin untuk membeli hewan qurban dan ikut andil memeriahkan hari raya Idul Adha, jika tidak bisa membeli unta atau sapi minimal kita berusaha membeli kambing. Karena di zaman sekarang kadangkala kita yang mampu untuk membeli malah enggan untuk menyisihkan harta dijalan Allah yang bisa kita petik hasilnya nanti di Akhirat.

    Seringkali seseorang terlalu materialis dan terlalu cinta pada harta; dalam hal ini uang hingga enggan untuk merelakan sebagian saja hartanya, padahal Allah telah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 92 yang artinya :

    "Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan yang sempurna, kecuali setelah kamu memberikan dan mengorbankan sebagian harta yang kamu cintai".

    Dari kutipan ayat tersebut harusnya kita sadar bahwa apapun hartanya harus rela dikorbankan sebagian demi Allah sebagai bukti manakah yang lebih kita cintai, harta yang dititipkan dan kita pegang sementara atau Allah pemilik penuh harta tersebut. Oleh karena itu saudara-saudara seiman sekalian marilah kita buang rasa cinta berlebihan kita pada harta, Allah harus lebih kita cintai lebih dari apapun, jika sudah demikian maka kita akan menjadi sosok Muslim sejati sebagaimana Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putra semata wayangnya Ismail.

    Bagaimana Nabi Ibrahim tidak disebut sosok Muslim sejati sementara beliau sudah lama tidak memiliki anak, yang kemudian suatu hari Allah karuniahkan beliau seorang putra di usianya yang sudah sangat tua. Sebab itu Nabi Ibrahim ini merupakan teladan yang sangat harus kita contoh yangmana beliau membuktikan rasa cintanya pada Allah tidak sebatas di lisan saja tapi juga dinyatakan dengan tindakan.

    Mudah-mudahan segala amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT sebagai bukti kecintaan kita kepada-Nya. Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahil Hamdu.

بَـارَكَ اللهُ لِي وَلَكُـم فِي الـقُـرآنِ الـعَـظِـيـمِ وَنَـفَـعَـنِـي وَإيَّـاكُـم بِـمَـا فِـيـهِ مِـنَ الَايَـاتِ وَالذِّكـرِ الـحَـكِـيـمِ. وَتَـقَـبَّـلْ مِـنِّـي وَمِـنـكُـم

تِـلَاوَتَـهُ إنَّـهُ هُـوَ الـسَّـمِـيـعُ العَـلِـيـمُ أَقُـولُ قَـولِي هَذَا وَأَسـتَـغـفِـرُ اللهَ العَـظِيـمَ لِي وَلَكُـم وَلِـسَـائِـرِ الـمُـسـلِـمِـيـنَ وَالـمُـسـلِـمَـاتِ

وَالـمُـؤمِـنِـيـنَ وَالـمُـؤمِـنَـاتِ فَـاسـتَـغـفِـرُوهُ إنَّـهُ هُـوَ الـغَـفُـورُ الـرَّحِـيـمُ

Post a Comment for "Khutbah Hari Raya Idul Adha"