Jurmiyah | part 17
بسم الله الرحمن الرحيم
Bab menjelaskan amil amil yang masuk pada Mubtada’ dan Khobar
Bab ini .... Amil amil yang bisa masuk pada Mubtada’ dan Khobar, lalu merubahnya dan merusak hukumnya (Mubtada’ dan Khobar) sebelumnya, oleh karena itu disebut Nawasikh [Amil amil perusak]
Yaitu كان dan saudara saudaranya; contoh
كان زيدٌ قـائـمًـا
إن dan saudara saudaranya; contoh
إنّ زيدًا قـائـمٌ
ظن dan saudara saudaranya; contoh
ظَـنـنتُ زيدًا قَـائـمًـا
كان dan saudara saudaranya merofa’kan Isim yang (sebelumnya) menjadi Mubtada’ dan setelah dimasuki [disambung] كان dan saudara saudaranya; disebut Isimnya كان dan saudara saudaranya. Dan menashobkan Khobar yang (sebelumnya) menjadi Khobarnya Mubtada’ dan setelah dimasuki [disambung] كان dan saudara saudaranya; disebut Khobarnya كان dan saudara saudaranya.
كان dan saudara saudaranya yaitu;
1. كان; contoh
{وكَانَ اللهُ غَـفُـورًا رَّحِـيـمًـا}
I’robnya :
Lafad كَانَ adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
اللهُ adalah Isimnya كَانَ yang dirofa’kan olehnya [كَانَ], tanda Rofa’nya adalah Dlommah yang tampak
غَـفُـورًا adalah Khobarnya كَانَ yang dinashobkan olehnya [كَانَ] dan tanda Nashobnya adalah Fathah yang tampak
رَّحِـيـمًـا adalah Khobar setelah Khobar yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
Fi’il fi’il ini dinamakan Naqish karena tidak cukup dengan lafad yang dirofa’kan; namun maknannya bisa sempurna dengan (adanya) lafad yang dinashobkan
2. أمسى; contoh
أمسى زيدٌ غَـنِـيًّـا
Lafad أمسى adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
زيدٌ adalah Isimnya أمسى yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
غَـنِـيًّـا adalah Khobarnya أمسى yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
3. أصبـح ; contoh
أصـبـح الـبَـردُ شَدِيـدًا
Lafad أصـبـح adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
الـبَـردُ adalah Isimnya أصـبـح yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
شَدِيـدًا adalah Khobarnya أصـبـح yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
4. أضحى; contoh
أضـحَـى الـفَـقِـيـهُ وَرِعًـا
Lafad أضـحَـى adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
الـفَـقِـيـهُ adalah Isimnya أضـحَـى yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
وَرِعًـا adalah Khobarnya أضـحَـى yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
5. ظل; contoh
ظلّ زيدٌ صائـمًـا
Lafad ظلّ adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
زيدٌ adalah Isimnya ظلّ yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
صائـمًـا adalah Khobarnya ظلّ yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
6. بَـاتَ; contoh
بات زيدٌ ساهرًا
Lafad بات adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
زيدٌ adalah Isimnya yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
ساهرًا adalah Khobarnya yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
7. صار; contoh
صَارَ الـسِّـعرُ رَخِـيـصًـا
Lafad صَارَ adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
الـسِّـعرُ adalah Isimnya dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
رَخِـيـصًـا adalah Khobarnya dirofa’kan dengan Fathah yang tampak
8. ليس; contoh
ليس زيدٌ قـائـمًـا
Lafad ليس adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan dan menashobkan Khobar
زيدٌ adalah Isimnya ليس yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
قـائـمًـا adalah Khobarnya yang dirofa’kan dengan Fathah yang tampak
9. ما زال ; contoh
ما زال زيدٌ عَـالِـمًـا
Lafad ما adalah Nafiyah [mentidakkan]
زال adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
زيدٌ adalah Isimnya زال yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
عَـالِـمًـا adalah Khobarnya زال yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
10. ما انـفـك; contoh
ما انـفـكّ عمرٌو جالـسًـا
11. ما فـتـئ; contoh
ما فـتـئ بَـكرٌ مُـحـسِـنًـا
12. ما بَـرحَ; contoh
ما بـرح مـحمدٌ كَرِيـمًـا
13. ما دام; contoh
لا أُصـبِـحُـكَ ما دام زيدٌ مُـتـردِّدًا إليـكَ
I’robnya :
Lafad ما adalah Masdariyah Dzorfiyah
دام adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
زيدٌ adalah Isimnya yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
مُـتـردِّدًا adalah Khobarnya yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
إليـكَ adalah Jer Majrur yang berkaitan dengan مُـتـردِّدًا
ما pada contoh (diatas) ini dinamakan Dzorfiyah; karena (fungsinya) menggantikan Dzhorof, dan (dinamakan) Masdariyah; karena (fungsinya) mencetak lafad setelahnya menjadi Masdar; pengkira-kiraannya
مُـدَّةَ دَوامِ زيدٍ مـتـرددًا إليكَ
Dan lafad yang setashrifan dari Fi’il fi’il (diatas) ini bisa beramal seperti Fi’il Madlinya; yakni merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar; seperti
أصبح يُـصبـح أصبـح
Contoh yang pertama adalah Fi’il Madli dan Mudlori’ dan Amr
Contoh pengamalannya Fi’il Madli;
كان زيدٌ قائـمًـا
Dan sudah lewat pengi’robannya
Contoh pengamalannya Fi’il Mudlori’;
يكون زيدٌ قـائـمًـا
I’robnya :
Lafad يكون adalah Fi’il Mudlori’Naqish dari pentashrifannya كان Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
زيدٌ adalah Isimnya yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
قـائـمًـا adalah Khobarnya yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
Contoh pengamalannya Fi’il Amr;
كُـن قـائـمًـا
I’robnya :
Lafad كُـن adalah Fi’il Amr Naqish dari Tashrifannya كان Naqish yang merofa’kan Isim dan menashobkan Khobar
Isimnya adalah Dlomir yang harus disimpan; pengkira-kiraannya adalah أنت
قـائـمًـا adalah Khobarnya كُـن yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
Dan disamakan dengan sisa Tashrifannya [Masdar, Masdar Mim, Isim Fail dst]
ليس عمرٌو شاخصًـا
I’robnya :
Lafad ليس adalah Fi’il Madli Naqish yang merofa’kan Isim dan menashbokan Khobar
عمرٌو adalah Isimnya ليس yang dirofa’kan dengan Dlommah yang tampak
شاخصًـا adalah Khobarnya ليس yang dinashobkan dengan Fathah yang tampak
ليس hanya digunakan dengan bentuk Madli; tidak mempunyai bentuk Mudlori’ Amr dan Masdar, karena ini; beberapa Ulama berpendapat bahwa ليس adalah huruf yang menafikan; bukan Fi’il, namun pendapat mayoritas Ulama (mengatakan bahwa) ليس adalah Fi’il Madli; dikarenakan lafad tersebut bisa menerima Ta’ Ta’nis yang mati; contoh
لـيـسـتْ هِـندٌ جالسةً
Uraian (yang berbunyi) ما أشبه ذلك; maksudnya adalah lafad yang diserupakan dengan contoh contoh (diatas) ini; (maka) lafad tersebut sama dengan contoh contoh tersebut dalam segi pengamalan dan I’robnya, sehingga (tinggal) kalian samakan dan tidak perlu diperpanjang disebabkan banyaknya contoh.
Wallahua’lam
Post a Comment for "Jurmiyah | part 17"
Mohon berkomentar dengan sopan dan santun
Terima kasih