Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iklan Navigasi Header

Jurmiyah | Part 8

 بسم الله الرحمن الرحيم
I’rob Khofdl / Jer memiliki 3 tanda : Kasroh, Ya’ dan Fathah.

I’rob Khofdl / Jer memiliki 3 tanda : Kasroh, Ya’ dan Fathah.

Satu diantaranya adalah tanda asli; yakni Kasroh contoh مَرَرتُ بـزيدٍ. Sedangkan yang 2 adalah pengganti dari Kasroh; yakni Ya’ contoh مرَرتُ بِـأخِـيـكَ والزيدَيـنِ والزيدِيـنَ dan Fathah contoh مررتُ بـإبــراهيـمَ.

- Kasroh menjadi tanda I’rob Jer pada 3 tempat :

1. Isim Mufrod contoh مررتُ بـزيدٍ والـفـتَـى

2. Jamak Taksir yang Munshorif contoh مررتُ بِـالرجالِ والأُسَـارَى والـهُـنُـودِ

3. Jamak Muannas Salim contoh مررتُ بـالـهنداتِ

Munshorif artinya adalah Isim yang menerima Shorf, Shorf adalah Tanwin. Isim isim yang bisa menerima Tanwin ataupun yang tidak bisa menerima Tanwin bisa kalian ketahui dari kitab kitab besar.

- Ya’ menjadi tanda I’rob Jer pada 3 tempat :

1. أسماء الـخمسة

2. Isim Tasniah

3. Jamak

Maksudnya, huruf  ‘Ya’ pada ketiga tempat (diatas) ini adalah tanda I’rob jer gantian dari Kasroh.

Contoh dari أسماء الـخمسة adalah

مررتُ بـأبِـيـكَ وأخيـكَ وحَمِـيـكَ وفِـيـكَ وذِي مَـالٍ

Semuanya dijerkan oleh huruf Ba’, tanda kejerannya adalah huruf Ya’ sebagai gantian dari Kasroh.

Contoh dari Isim Tasniah yang berarti Mutsanna adalah

مررتُ بـالزيدَيـنِ

Lafad الزيدَيـنِ dijerkan oleh huruf Ba’, dan tanda jernya adalah huruf Ya’ yang huruf sebelumnya dibaca Fathah dan huruf sebelumnya dibaca Kasroh sebagai pengganti dari Kasroh, sedangkan huruf ‘Nun’ adalah ganti dari Tanwin pada Isim Mufrod.

Contoh dari Jamak adalah

مررتُ بـالزيدِيـنَ

Lafad زيدِيـنَ dijerkan oleh huruf Ba’, tanda kejerannya adalah huruf Ya’ yang huruf sebelumnya dibaca Kasroh dan huruf setelahnya dibaca Fathah, dan huruf ‘Nun’ adalah pengganti dari Tanwin pada Isim Mufrod.
- Adapun Fathah menjadi tanda untuk I’rob Jer pada Isim yang tidak bisa ditanwin
- Adapun Fathah menjadi tanda untuk I’rob Jer pada Isim yang tidak bisa ditanwin (Isim Ghoiru Munshorif), maksudnya adalah kalimat Isim yang tidak bisa ditanwin kejerannya hanya bisa diketahui dengan Fathah ketika kemasukan Amil yang mengejerkan, jadi kalimat Isim tersebut dijerkan menggunakan Fathah sebagai gantian dari Kasroh; contohnya adalah

مررتُ بـأحمدَ وإبـراهـيـمَ

Kedua contoh diatas, dijerkan oleh huruf Ba’, dan tanda jernya menggunakan Fathah sebagai pengganti dari Kasroh; dikarenakan kalimat tersebut adalah Isim yang tidak bisa dishorf, lebih tepatnya tidak bisa ditanwin, karena Shorf adalah Tanwin.

Isim Ghoiru Munshorif memiliki banyak kriteria, ketentuan dan tanda tanda untuk mengetahuinya yang bisa kalian kaji dari kitab kitab besar, karena pertama tama; (tingkatan) pemula cukup dengan penggambaran secara global.

I’rob Jazem memiliki 2 tanda : Sukun dan pembuangan
I’rob Jazem memiliki 2 tanda : Sukun dan pembuangan

1. Sukun adalah tanda asli; contoh

لـم يَـضرِبْ زيدٌ

Lafad يَـضرِبْ adalah Fi’il Mudlori’ yang dijazemkan oleh لـم, tanda kejazemanya adalah sukun.

2. Sementara ‘pembuangan’ menggantikan Sukun; contoh

لـم يَضرِبَـا

 لـم يَـخـشَ زيدٌ

Lafad يَضرِبَـا adalah Fi’il Mudlori’ yang dijazemkan oleh لـم dan tanda kejazemannya adalah membuang huruf ‘Nun’ (asalnya يضربـان)

Lafad يَـخـشَ adalah Fi’il Mudlori’ yang dijazemkan oleh لـم dan tanda kejazemannya adalah membuang huruf ‘Alif’ (asalnya يـخشَى)


- Sukun menjadi tanda I’rob Jazem pada Fi’il Mudlori’ yang Shohihul Akhir, yang dimaksud dengan ‘Shohihul Akhir’ adalah diakhir kalimat tidak ada huruf Alif, Wawu atau Ya’; seperti

يَـخـشَـى

يَـدعُـو

يَـرمِـي

Contoh yang Shohihul Akhir adalah يضرب, jika kemasukan Amil yang menjazemkan, maka penjazemannya menggunakan Sukun; contoh

لَـم يَضرِبْ زيدٌ

- Pembuangan menjadi tanda I’rob Jazem pada (1) Fi’il Mudlori’ Mu’tal Akhir; contoh

لـمْ يَـخـشَ زيدٌ

Lafad يَـخـشَ adalah Fi’il Mudlori’ yang dijazemkan oleh لـمْ dan tanda kejazemannya adalah membuang Alif sebagai pengganti dari Sukun, sedangkan harokat Fathah sebelum Alif adalah tanda petunjuk dari adanya Alif (yang dibuang), Lafad زيدٌ adalah Failnya.

لَـم يَدعُ زيدٌ

Lafad يَدعُ adalah Fi’il Mudlori’ yang dijazemkan oleh لَـم dan tanda Jazemnya adalah membuang huruf  Wawu sebagai pengganti Sukun, harokat Dlommah sebelum Wawu adalah tanda petunjuk dari Wawu (yang dibuang), sementara lafad زيدٌ adalah Failnya.

لَـم يَـرمِ زيدٌ

Lafad يَـرمِ adalah Fi’il Mudlori’ yang dijazemkan oleh لَـم dan tanda kejazemannya adalah pembuangan huruf Ya’ sebagai gantian dari Sukun, harokat Kasroh sebelum Ya’ adalah tanda dari Ya’ (yang dibuang), lafad زيدٌ adalah Failnya.
Dan (pada) (2) Kalimat kalimat Fi’il yang status Rofa’nya dengan menetapkan Nun
Dan (pada) (2) Kalimat kalimat Fi’il yang status Rofa’nya dengan menetapkan Nun; yakni أفعال الـخمسة

Maksud Mushonif  adalah tanda kejazeman pada أفعال الـخمسة adalah membuang Nun; contoh

لـم يضرِبَـا

لـم تـضربَـا

Kedua contoh (diatas) dijazemkan oleh لـم dan tanda jazemnya adalah pembuangan Nun (asalnya يضربـان dan تضربـان), sedangkan huruf Alifnya adalah Failnya.

لَـم يَـضربُـوا

لـم تضربـوا

Kedua contoh (diatas) sama sama dijazemkan oleh لـم dan tanda jazemnya adalah pembuangan Nun (asalnya يضربـون dan تضربـون), sedangkan huruf Wawunya adalah Failnya.

لـم تَـضـرِبِــــي

Dijazemkan oleh لـم dan tanda kejazemannya adalah membuang huruf Nun, sementara huruf Ya’ adalah Failnya.

Wallahua’lam

Post a Comment for "Jurmiyah | Part 8"